![]() |
kala di kompleks Unesa (BLPT) |
Dia adalah kawanku saat mengikuti pelatihan kejuruan tingkat Jawa Timur bagian utara (Tuban, Bojonegoro, Madura) kala itu kami berangkat bersama-sama menumpang kendaraan dari SMKN 1 Tuban. Saat itu aku mewakili sekolah dan jurusanku, Teknik Kendaraan Ringan serta dia mewakili sekolahnya.
Pertemuan yang singkat itu berlangsung mengesankan, semua hal yang 2 Tahun berlalu itu berulang tanpa rekayasa. Aku mulai nanya ngalor-ngidul tentang dia, masa lalu dan kini. Dia bernama Abu, dan ini aku ketahui setelah menanyakannya saat itu (lupa, aku hanya ingat anatomi wajahnya). Beberapa pertanyaanku antara lain tentang pekerjaan dia sekarang, Abu ikut kerja di Tenun, sebutan untuk pekerjaan pembuatan kain tenun yang akan dijadikan bahan pembuatan batik Gedog khas Tuban.
Abu nanya soal kelanjutan studiku, aku jawab aku melanjutkan neng kene ae (disini saja : Universitas Unirow). Sebuah universitas swasta di Kota Tuban. Gantian pas aku tanya soal studinya, dia bilang tidak melanjutkan ke jenjang kuliah. Aku telisik sedikit alasannya tidak berkuliah. "Gak nduwe koyo (tidak punya biaya)" jawaban dari kawanku ini sekenanya. "Kok gak ikut Bidikmisi?" tanyaku, dijawabnya "nggak".
![]() |
tanpa Abu (dia memang tidak satu kelas denganku) |
"Bukan hanya aku yang tidak masuk Bidikmisi meskipun sudah ikut pelatihan di Surabaya sebagai murid "berprestasi", Abu, kawan lamaku yang berprestasi itupun juga tidak masuk dalam program Bidikmisi" malah aku lebih beruntung karena bisa melanjutkan studi dibandingkan kawan lamaku itu yang harus bekerja pada industri tenun di Kota Tuban.
Semoga kau bisa menjadi manusia seutuhnya kawan, meski kini kau harus bekerja dan belum punya kesempatan untuk berkuliah. Tetap semangat dan jangan pernah putus asa. Dari kawan lamamu : Ahmad Mu'azim Abidin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar