Jangkr(i)k nger(i)k
nger(i)k n(i)ng ngisor dingkl(i)k
krik krik krik krik krik krik krik krik krik krik krik krik krik
Diatas adalah sepenggal lirik yang biasa aku dan teman-temanku nyanyiin saat masih anak-anak. Lagu yang entah apa judulnya tapi yang jelas bagi kami anak-anak (jawa) didesaku, lagu ini adalah lagu ceria yang sering didendangkan bersama-sama dengan lantang.
Lirik diatas itu akan sangat beda pengucapannya antara kami yang keturunan jawa dengan kamu atau siapa saja yang bukan keturunan jawa.
Coba saja kamu baca lirik diatas, khusus bagian yang bertanda kurung bagaimana cara kamu melafalkannya? (i) dengan huruf i kah?
Kalau kami dahulu semasa anak-anak (dan sekarang pun masih sama) tidak seperti itu dalam pelafalan lirik diatas. Tulisan berkurung (i) itu dengan lantang akan berubah pelafalannya menjadi (e) saat kami menyanyikannya.
Jangk(e)k nger(e)k
Jangk(e)k nger(e)k
nger(e)k n(e)ng ngisor dingkl(e)k
krik krik krik krik krik krik krik krik krik krik krik krik krik
Begitulah lirik yang penulisan dan pelafalannya akan sangat berbeda. Begitu pulalah bahasa jawa yang biasa kami gunakan. Antara penulisan kalimat dan pengucapannya seringkali berbeda. Tapi itulah indahnya negara, bangsa kita!
Indonesia dengan beragam suku dan budayanya dengan ke khasan masing-masing yang memperkaya khazanah perbudayaan kita.
*contoh lain ; putra dilafalkan putro (jawa).
*jangkrik = jangkrek ≠ juangkrek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar